Theory Hypothalamus – Hypophysis

Hypothalamus – Hypophysis

Sekarang udah nonton, udah kebayang berarti ya hubungan dan fungsi singkat dari Hypothalamus dan Hypophysis. Admin akan jelasin lagi dengan teks yang mudah dipahami, disimak baik-baik yaa kakak ^^

Gambar 1. Anatomi Hypothalamus & Hypophysis (source: Netter 7th ed)

Lihat gambar anatomi dari Hypothalamus dan Hypophysis diatas, mungkin udah ga asing (tapi ga juga familiar banget nama-namanya ya :”), gapapa kita bahas pelan-pelan yuk.

Seperti yang mungkin udah sering kalian dengar, Hypophysis atau Glandula Pituitaria itu kayak raja-nya sistem endokrin karena Hypophysis banyak mensekresi hormon untuk mengatur sistem endokrin lainnya. Tapi, sebenernya Hypophysis masih dikendalikan oleh organ lain, namanya Hypothalamus.

Kalian mungkin tau ya, sistem saraf itu salah satu yang paling utama di dalam tubuh karena tanpa sistem saraf ga akan ada yang mengkoordinasikan tubuh untuk bekerja sesuai alurnya. Nah, Hypothalamus itu titik penghubung antara sistem saraf dan sistem endokrin. Beberapa hormon, baru akan disekresikan setelah melalui Hypothalamus dan Hypophysis.

Secara Anatomi dan Fisiologi, Hypothalamus & Hypophysis emang gak bisa dipisahkan, jadi kita bahas keduanya langsung aja ya.

Nih, admin bantu buatkan tabel bagian yang WAJIB (banget) kalian perhatikan dan pahami:

Aspek Hypothalamus Hypophysis
Letak Di bawah Thalamus, di atas infundibulum (penghubung Hypothalamus dan Hypophysis) Dalam fossa hypophysialis di sella turcica dari tulang sphenoid.

Bagian-bagian utama
  • Nucleus paraventricular
  • Nucleus supraopticus
  • Nucleus arcuatus
  • Nucleus preoptic
  • Nucleus ventromedialis
  • Adenohypophysis: Lobus anterior
    • Pars distalis
      • Somatotroph
      • Thyrotroph
      • Gonadotroph
      • Lactotroph
      • Corticotroph
    • Pars intermedia
    • Pars tuberalis
  • Neurohypophysis: Lobus posterior
    • Pars nervosa
    • Pars intermedia

Disclaimer kecil, cabang-cabangnya lumayan banyak tapi tenang aja hehe, ga se-complicated itu kok aslinya.

Jadi, untuk Hypophysis sendiri terdiri dari 2 bagian:

  • Adenohypophysis, terletak di bagian anterior; dan
  • Neurohypophysis, terletak di bagian posterior.

Sesuai dengan namanya, adenohypophysis adalah bagian dari hypophysis yang berperan sebagai kelenjar yang menghasilkan hormon, karena adeno = kelenjar, dan neurohypophysis yang bekerja sebagai saraf.

Adenohypophysis terbagi dari 3 bagian juga:

  • Pars tuberalis: bagian atas
  • Pars intermedia: bagian tengah
  • Pars distalis: bagian bawah (ini main-character-nya btw)

Simpelnya cuma nama keren dari bagian atas-tengah-bawah Hypophysis aja.

Secara histologis, Pars distalis lah yang paling banyak memiliki sel-sel yang akan menghasilkan hormon. Untuk hormon-hormonnya apa aja dan fungsinya gimana aja ada di tabel selanjutnya yaa!

Bagian lainnya dari tabel semoga udah cukup self-explanatory, jadi ayo next ke tabel selanjutnya yang membahas bagian dari Hypothalamus dan Hypophysis yang menghasilkan hormon serta fungsi-fungsinya.

Organ Bagian Hormon yang dihasilkan Fungsi Hormon
Hypothalamus Nucleus arcuatus, preoptic, dan ventromedialis Growth hormone-releasing hormone (GHRH) Menstimulasi Somatotroph mensekresi hGH (Somatotropin)
Growth hormone-inhibiting hormone (GHIH) Menginhibisi Somatotroph dan Thyrotroph untuk melepaskan hormon
Thyrotropin-releasing hormone (TRH) Menstimulasi Thyrotroph mensekresi TSH (Thyrotropin)
Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) Menstimulasi Gonadotroph mensekresi FSH & LH
Prolactin-releasing hormone (PRH) Menstimulasi Lactotroph mensekresi PRL (Prolactin)
Prolactin-inhibiting hormone (PIH) Menginhibisi Lactotroph melepaskan PRL
Corticotropin-releasing hormone (CRH) Menstimulasi Corticotroph mensekresi ACTH (Corticotropin) dan MSH
Hypothalamus (pembentuk hormon)

dan

Neurohypophysis (penyimpanan hormon)

Nucleus paraventricularis Oxytocin (OT) Stimulasi uterus untuk kontraksi otot polos saat proses melahirkan;

Stimulasi kontraksi sel di Glandula Mammae untuk menghasilkan ASI

Nucleus supraopticus Antidiuretic hormone (ADH) atau Vasopressin Menjaga cairan tubuh dengan mengontrol volume urin dan keringat;

Meningkatkan tekanan darah dengan vasokonstriksi

Adenohypophysis Somatotroph Human growth hormone (HGH) atau Somatotropin Stimulasi sekresi Insulin-like growth factors (IGFs) untuk: 

  • pertumbuhan sel tubuh
  • sintesis protein
  • perbaikan jaringan
  • lipolisis
  • dan peningkatan konsentrasi glukosa darah
Thyrotroph Thyroid-stimulating hormone (TSH) atau Thyrotropin Stimulasi Glandula Thyroidea untuk sekresi hormon thyroid
Gonadotroph Follicle-stimulating hormone (FSH) Pada perempuan: inisiasi perkembangan oosit dan induksi sekresi estrogen oleh ovarium

Pada laki-laki: stimulasi Testis untuk produksi sperma

Gonadotroph Luteinizing hormone (LH) Pada perempuan: stimulasi sekresi estrogen dan progesteron, ovulasi, dan pembentukan corpus luteum

Pada laki-laki: stimulasi Testis untuk produksi testosterone

Lactotroph Prolactin (PRL) Membantu Glandula Mammae untuk produksi ASI
Corticotroph Adrenocorticotropic hormone (ACTH) atau Corticotropin Stimulasi Korteks Adrenal untuk sekresi glukokortikoid
Corticotroph Melanocyte-stimulating hormone (MSH) Berperan dalam aktivitas otak

Setelah lihat tabel di atas, coba lihat gambar ini ya supaya lebih kebayang dan ada gambarannya:

Gambar 2. Regulasi hormon Hypothalamus-Hypophysis (source: Tortora 16th ed)

Sejauh ini masih oke kan? ^^

Kita next bahas vaskularisasi-nya yukk

Gambar 3. Vaskularisasi Hypothalamus & Hypophysis (source: Tortora 16th ed)

Gambar 4. Vaskularisasi Hypothalamus & Hypophysis (source: Netter 7th ed)

Penghubung antara Hypothalamus dan Adenohypophysis berupa kumpulan pembuluh darah yang bernama ‘Sistem portal hypophysis’ (hypophyseal portal system).

Biasanya, aliran darah bergerak dari arteri → kapiler → vena → jantung, tapi pada sistem portal, darah justru melewati dua jaringan kapiler sebelum kembali ke jantung.

“Maksudnya gimana sih?”

Jadi gini, pasokan darah masuk untuk Hypothalamus dan Hypophysis itu melalui 2 cabang arteri carotis interna, yaitu: (berwarna merah di gambar)

  1. Arteri hypophysialis superior: menyuplai hypothalamus, dan adenohypophysis
  2. Arteri hypophysialis inferior: menyuplai neurohypophysis

Penjelasan lebih lanjut untuk vaskularisasi hypothalamus & adenohypophysis admin simpulkan jadi seperti ini:

  • Arteri hypophysialis superior bercabang di area eminensia media (lihat pada gambar 2) dan infundibulum membentuk plexus primer. Di sinilah tempat terjadinya pertukaran gas (oksigen) dan zat (hormon) antara darah dengan jaringan hypothalamus.
  • Darah dari plexus primer mengalir melalui vena portal hypophysis yang mengelilingi infundibulum menuju adenohypophysis.
  • Di adenohypophysis, vena portal tersebut bercabang membentuk plexus sekunder. Di sini hormon-hormon dari hypothalamus menyebar ke sel-sel endokrin di adenohypophysis, dan terjadilah pertukaran gas dan zat kedua antara darah dan adenohypophysis.
  • Darah yang sudah memuat hormon-hormon dari hypophysis kemudian mengalir melalui vena hypophysis anterior yang bermuara ke sinus kavernosus dan kembali ke sirkulasi umum tubuh untuk dialirkan ke organ endokrin target.

Basically, aliran darahnya berjalan dari:

Arteri hypophysialis superior → Plexus primer (di hypothalamus) → Vena portal hypophysis → Plexus sekunder (di adenohypophysis)  → Vena hypophysis anterior → Sinus kavernosus → Sirkulasi umum → Organ target

Dengan cara ini, hormon releasing dan inhibitor dari hypothalamus dapat langsung mencapai sel-sel hypophysis anterior tanpa harus beredar dulu ke seluruh tubuh, sehingga efeknya bisa cepat dan spesifik.

Terus, untuk neurohypophysis gimana?

Neurohypophysis punya alurnya sendiri, suplai darahnya didapatkan langsung dari arteri hypophysialis inferior. Arteri tersebut bercabang menjadi kapiler infundibular. Seperti yang udah admin mention di tabel di atas, neurohypophysis menyimpan hormon Oxytocin dan ADH, yang mana akan dilepaskan ketika dibutuhkan, ke kapiler infundibular. Kemudian dari kapiler disalurkan ke vena hypophysis posterior untuk kembali ke sirkulasi umum dan hormon didistribusikan ke seluruh tubuh.

Info tentang alur lewatnya hormon Hypothalamus dan Hypophysis  dalam pembuluh darah udah jelas banget kan. Terakhir untuk sub-bab ini, kita bahas inervasi-nya.

Perhatikan persarafan yang ada dari kedua gambar anatomi Hypothalamus dan Hypophysis ini:

Gambar 5. Anatomi Hypothalamus & Hypophysis (source: McGraw-Hill)

Persarafan utama dari hypothalamus itu melalui yang namanya Neurosecretory cells, yaitu sel-sel neuron yang bisa menghasilkan hormon. Badan sel-nya terletak di beberapa nukleus yang ada di hypothalamus, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya di tabel.

Kesimpulan mekanisme persarafannya admin rangkum jadi seperti ini:

  • Setiap Neurosecretory cell punya axon yang menghantarkan impuls saraf dari hypothalamus ke hypophysis.
    • Untuk adenohypophysis, fungsi impuls-nya untuk mengontrol pelepasan releasing dan inhibiting hormone ke plexus primer.
    • Untuk neurohypophysis, impuls-nya datang langsung dari nucleus paraventricular dan supraoptic, melalui infundibulum, membentuk traktus hypothalamohypophyseal (lihat gambar 6). Fungsi impuls-nya untuk memicu pelepasan hormon oxytocin dan ADH ke kapiler untuk didistribusikan ke tubuh.

Perhatiin lagi kedua gambar dibawah ini supaya lebih kebayang okee:

Gambar 6. Traktus hypothalamohypophyseal (source: Tortora 16th ed)

Gambar 7. Regulasi hormon Hypothalamus-Neurohypophysis (source: Tortora 16th ed)

Udah selesai sub-bab Hypothalamus dan Hypophysis-nya. Bisa kan ngikutinnya ^^

Sebelum ke sub-bab selanjutnya, coba jawab quiz-nya dulu ya. Semangat !!