Theory Pineal -Thymus

Pineal

Gambar 1. Anatomi Pineal potongan sagittal (source: Netter 7th ed)

Gambar 2. Anatomi Pineal potongan posterior (source: Netter 7th ed)

Glandula Pineal adalah kelenjar endokrin kecil berbentuk seperti biji pinus terletak di atap ventrikel ketiga otak, di tengah otak bagian posterior, tepat di antara dua colliculus superior dan merupakan bagian dari epithalamus. Pineal dibungkus oleh kapsul dari pia mater, salah satu lapisan meninges otak. Organ ini tersusun dari neuroglia dan sel sekretori (penghasil hormon) yang disebut pinealocytes.

Untuk fungsi endokrinnya, sudah pasti kita buatkan tabel:

Organ Bagian Hormon yang dihasilkan Fungsi Hormon
Pineal Pinealocytes Melatonin Fungsi utama:

Mengatur ritme sirkadian tubuh (pola bangun-tidur).

Fungsi tambahan:

Sebagai anti-oxidant untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat ROS.

Admin coba jelasin alur fungsi utamanya ya, sekalian bahas inervasi juga nih:

Ketika gelap → retina mengirim sinyal ke nucleus suprachiasmaticus → mengaktivasi serabut simpatis postganglionik dari superior cervical ganglion (Norepinephrine) → aktivasi reseptor β-adrenergik pinealocytes → meningkatkan sekresi melatonin.

Akibatnya, tubuh merasa mengantuk dan siap tidur. Selama tidur, kadar melatonin dalam plasma bisa meningkat hingga 10 kali lipat, kemudian turun kembali menjelang bangun.

Untuk vaskularisasi:

Gambar 3. Vaskularisasi Pineal (source: Netter 7th ed)

Rute vaskularisasi Pineal melalui:

Arteri carotis interna → Arteri cerebri posterior → posterior choroidal branches → pineal gland → Vena cerebri interna → lalu ke Vena Galeni → sinus rectus.

Ihiy, simpel kann. Kita next ya ke..

 

Thymus

Gambar 4. Anatomi Thymus (source: Tortora 16th ed)

Thymus berada di mediastinum anterior, tepat di belakang sternum dan di depan jantung, di antara paru kanan dan kiri. Pada bayi dan anak-anak, thymus berukuran besar dan berwarna kemerahan; kemudian mengalami involusi (pengecilan) saat dewasa dan tergantikan sebagian oleh jaringan lemak.

Fungsi endokrin thymus adalah dengan menghasilkan hormon thymus, yaitu:

  1. Thymosin
  2. Thymic humoral factor (THF)
  3. Thymic factor (TF)
  4. Thymopoietin

Keempat hormon ini berperan dalam:

  • Maturasi dan diferensiasi sel T agar dapat mengenali antigen asing.
  • Pemeliharaan sistem imun adaptif.
  • Kemungkinan menunda proses penuaan (anti-aging effect) dengan menjaga fungsi imun tubuh.

Selain itu, thymus masih memiliki fungsi-fungsi lainnya yang juga sangat penting untuk tubuh, tapi untuk sekarang kita cukup bahas fungsi endokrinnya aja.

Gambar 5. Vaskularisasi Thymus (source: Netter 7th ed)

Vaskularisasi thymus berasal dari:

  1. A. subclavia → cabang jadi a. thoracica interna → cabang jadi rami thymici → langsung ke permukaan anterior thymus
  2. A. thoracica inferior dan a. pericardiacophrenica kadang ikut membantu
  3. Kadang ada suplai tambahan dari a. thyroidea inferior

Kemudian darah dialirkan kembali, bisa melalui vena thoracica interna, vena brachiocephalica atau melalui vena thyroidea inferior. Drainase akhirnya akan melalui vena cava superior. 

Inervasi thymus sendiri bukan untuk menstimulasi kerja, tapi lebih ke membantu proses kerja thymus:

1.Simpatis → berasal dari nervus splanchnicus thoracalis (T1–T4) → melalui ganglion servikalis superior dan medius → masuk ke plexus thymicus.

Fungsi:

  • Mengatur vasokonstriksi pembuluh darah thymus
  • Mempengaruhi aktivitas limfosit secara tidak langsung

2.Parasimpatik → berasal dari n. vagus (X) → cabang ke plexus thymicus.

Fungsi:

  • Vasodilatasi lokal
  • Modulasi respon imun (misalnya meningkatkan maturasi sel T melalui efek neuro imunomodulator)