Hehe, jangan bosen dulu please. Materi Thyroid-Parathyroid ga sebanyak sebelumnya kok. Jangan burn out duluu.
Kita mulai dari Glandula Thyroidea.
Lihat ini dulu buat lihat gambaran anatomis-nya:

Gambar 1. Anatomi Thyroid (source: Tortora 16th ed)
Glandula Thyroidea berbentuk seperti kupu-kupu, terletak di bawah larynx dan menyelimuti trachea bagian depan. Kelenjar ini memiliki 2 lobus lateral (dextra dan sinistra) yang dihubungkan oleh isthmus (jembatan kecil di depan trakea).
Funfact: Sekitar 50% orang punya lobus tambahan kecil di bagian tengah yang disebut lobus piramidalis, yang menjulur ke atas dari isthmus.
Thyroid tersusun atas banyak folikel, yaitu kantung kecil berbentuk bulat. Dinding folikel dibentuk oleh sel folikular dan sel parafolikular, yang mengelilingi lumen berisi Thyroglobulin (prekursor dari hormon-hormon thyroid).
Sel-sel folikular ini menghasilkan dua hormon utama:
Keduanya dikenal sebagai hormon thyroid, yang berperan penting dalam metabolisme dan pertumbuhan tubuh. T₄ & T₃ disekresi oleh thyroid setelah distimulasi oleh TSH. Kedua hormon tersebut berfungsi dalam metabolisme tubuh yaitu sintesis protein, produksi ATP, lipolysis, ekskresi cholesterol, pertumbuhan tubuh, dan perkembangan sistem saraf.
Sel Parafolikular (C Cells) juga menghasilkan hormon, yaitu calcitonin (CT). Fungsinya untuk mengatur kadar kalsium darah dengan menurunkan kadar Ca²⁺ ketika terlalu tinggi dengan cara menghambat resorpsi tulang dan meningkatkan uptake kalsium ke dalam matriks tulang. Hormon ini bekerja sama dengan hormon parathyroid, yang next bakal langsung kita bahas.
Glandula Parathyroidea

Gambar 2. Anatomi Parathyroid (source: Tortora 16th ed)
Glandula Parathyroidea adalah empat kelenjar kecil berbentuk bulat yang menempel di bagian posterior dari lobus lateral glandula thyroid.
Letak kelenjar parathyroid ada di superior dan inferior masing-masing lobus thyroid, makanya ada total 4 kelenjar parathyroid.
Funfact: “Para” artinya di samping, jadi parathyroid berarti “kelenjar di samping tiroid”.
Secara histologis, kelenjar paratiroid terdiri dari dua jenis sel epitel utama:
Review dikit ya, admin bikinin tabelnya:
| Organ | Bagian | Hormon yang dihasilkan | Fungsi Hormon |
| Thyroid | Sel folikular | T₄ & T₃ |
|
| Sel parafolikular | Calcitonin |
|
|
| Parathyroid | Chief cell | Parathormon (PTH) |
|
Udahh, segitu aja untuk penjelasan organ dan hormonnya. Sekalian ayo kita lanjut bahas vaskularisasi-nya.

Gambar 3. Anatomi Thyroid (source: Netter 7th ed)

Gambar 4. Anatomi Parathyroid (source: Netter 7th ed)
Nb: Boleh llihat kembali gambaran anatomi Thyroid sebelumnya juga.
Thyroid dan Parathyroid mendapat darah dari 2 sumber utama:
Funfact: 10-12% orang punya yang namanya arteri tiroidea ima, cabang dari arcus aorta atau truncus brachiocephalic, menuju isthmus thyroid.
Selanjutnya, darah dari thyroid dan parathyroid dialirkan melalui:
Merekalah yang membawa hormon thyroid dan parathyroid supaya bisa masuk ke sistem sirkulasi umum dan menyebar ke seluruh tubuh.
Nah, menariknya organ thyroid dan parathyroid ini mereka ga perlu saraf untuk menyuruh mereka kerja. Yang menstimulasi kedua organ ini adalah keadaan tubuh sendiri. Masih inget kan fungsi dari hormon yang dihasilkan mereka? Kalau dari homeostasis tubuh ada yang salah, thyroid dan parathyroid akan mulai bekerja sesuai fungsinya supaya bisa mengembalikan homeostasis tubuh. Khusus thyroid, kerjanya akan meningkat dengan adanya TSH.
Terus fungsi saraf disekitarnya apa? saraf-saraf ganglion servikalis itu lebih fokus ke pengaturan pembuluh darah sekitarnya, bukan kerja langsung ke thyroid dan parathyroid.
Udah, simpel kan untuk Thyroid dan Parathyroid. Coba jawab soal-soal quiz yaa sekarang.